sparks

kamu tidak bisa dapat semuanya.

kamu kan sudah tahu.

tapi kamu suka pura-pura lupa

karena terlalu asyik dan terbuai.


kalau kamu begitu,

kamu akan selalu dihantui rasa bersalah

wah seram sekali.

lebih seram dari pocong atau kuntilanak barangkali.


kamu tidak bisa pindah ke sana ke mari sesuka hati.

bisa saja sih, tapi kamu pasti akan mengorbankan yang lain.

salah satu di antaranya.


kamu terobsesi dengan angka dua.

tapi bukan begitu caranya juga, kan?

kadang-kadang satu memang tetap lebih baik.

makanya kamu senang sekali waktu dapat ranking satu.


sekarang kamu sudah kembali.

kembali kepada apa yang kamu miliki.

kamu tidak terbang lagi.

kamu menapak,

kembali ke duniamu.


itu memang surga,

tapi kan kamu sedang di dunia.

jadi, nikmati saja ya.


kamu masih bisa main gundu

atau ngangon kambing

tapi jangan di depan pintu

karena pintunya sudah ditutup

abangnya mau pulang kampung.


mungkin nanti dibukakan lagi,

tapi tidak pakai janji.

kan kamu tahu janji itu hutang

kamu juga tahu rasanya dililit hutang.

ampun.. tidak nikmat sama sekali.


jadi, ucapkan selamat tinggal

pada apa-apa yang seharusnya ditinggalkan


ucapkan selamat datang

pada apa-apa yang akan datang


jangan nangis dong,

nanti kamu tambah demam.



kok judulnya sparks?

oh, lagunya mas chris martin..

hmm, bolehlah sekedar mengenang ya..


two of us

apakah anda menyenangkan saya

atau saya sedang menyelamatkan anda

dari jalan utama menuju kesendirian yang pasti?


apakah saya sedang menaruh anda dalam sebuah titik berbahaya

atau anda sedang meletakkan saya pada ujung tebing untuk memilih

harus loncat atau tinggal?


apakah saya benar-benar tetap ada di jalan utama

atau anda sedang melubangi tembok sebelah kiri itu

untuk membuat jalan baru bagi saya?


apakah saya masih terasa baik bagi anda saat ini

atau anda tidak peduli lagi dengan baik dan buruk

karena kita terlalu melambung tinggi?


ah masih banyak lagi yang ingin saya tanyakan,

kalau saja masih pada pagi itu.

Semut

Kadang waktu tak berkawan
dan terasa berjalan lamban
bagi sebagian orang yang tak mendapat jawaban

Sebagian lagi merasa waktu begitu cepat
mungkin karena mereka sedang sangat bersemangat
atau,
sedang saling jatuh cinta.

Mana mungkin terlihat semut di ujung jalan, jika gajah sedang di pelupuk mata.
Padahal si semut sedang menanti dengan sebutir gula yang bukan main manisnya.
Sedangkan gajah yang di pelupuk mata, ternyata hanya bisa menghentak-hentakkan bumi
dengan gaduh dan amarahnya.

Untuk temanku,
terima kasih untuk menjadi semut setahun yang lalu hingga hari ini...

untitled again

sampai dimana tadi,
cerita kita tentang masa depan..

oh bukan,
tentang kematian.

saat mimpi-mimpi tak lagi berharap diimpikan
saat mendung slalu lebih indah daripada hujan.

ambilkan aku sekotak cokelat, kawan
biar tak lagi pahit obrolan kematian.

Meet My Enemy, Night...

it's 5:46 pm
night is on its way to come
it brings pain hurt and scare on a bag
plus some gift for accompany me till morning
such as silly weird bored dark and lonelyness.

hey look !
night also bring all the bad memories
guilty feeling and jealousy
ouw what an amazing job, night..
come on get closer
i'm ready to welcoming you


what will we do tonight, night?
what should i do?
no idea ?
hmm ya like usually...

has been posted on facebook: June 7th 2009

dilarang berhenti

Aku sedang mengibaratkan diri sebagai sebuah kendaraan bermotor entah roda berapa.

Dalam hidup ini aku dan mungkin juga kamu sekalian selalu merasa kurang. karena sifat dasar kita manusia yang tak pernah merasa puas. Aku seperti mobil di jalanan macet yang mencoba memperbaiki nasib dengan mencari ruang-ruang diantara mobil lain untuk bisa sampai lebih cepat ke tujuan. Juga seperti motor yang selalu punya jalan tikus menghindari ramainya jalan protokol. Mungkin juga seperti kapal laut yang tak pernah puas mengarungi lautan lepas.

Aku tidak boleh berhenti hanya karena suatu hal yang sebenarnya belum mengharuskanku untuk berhenti. Berhenti berpikir, berhenti belajar, berhenti bermain, berhenti menggali pengalaman, berhenti berjalan, berhenti berkasih sayang, berhenti berkarya, berhenti berlomba, dan sebagainya. Seperti tulisan di sebuah rambu lalu lintas berlambang huruf 'S' yang dicoret garis merah, tentu kamu tahu... "DILARANG BERHENTI SAMPAI RAMBU BERIKUT"

RAMBU BERIKUT, kuibaratkan sebagai kematian. Aku tidak akan berhenti, kecuali aku mati.

terimakasih.

terimakasih,
untuk semua luka
yang akhirnya mengilhami karya

terimakasih,
untuk semua rindu akan peluk setia
yang akhirnya meneteskan air mata

terimakasih,
untuk semua diam
yang akhirnya menjadi tidur siang

terimakasih,
untuk semua cinta
yang hingga kini masih aku kira-kira

terimakasih,
untuk setiap teriak
yang entah kenapa selalu ada

terimakasih,
untuk tetap di sana
yang entah sampai kapan

terimakasih,
untuk semua kasih yang pernah kuterima.